Puisi Cahaya Redup
Meliuk bak penari tanpa pola
Melenggok diiring bunyi tetabuan
Sumbang memekakkan telinga pendosa
Tetap larut seakan tak ada batas
Cahaya terus meliuk dalam redup
Tergamak sebuah seringai dalam cadar
Kepalsuan membui tersembunyi rapat
Membau sedikit teroles coba memikat
Hanya sebuah lakon tanpa sutradara
Episode terus berlalu tanpa jeda
Kucoba mengiring dengan sejuta mampu
Apa daya harus lengser sebelum usai
Cahaya itu terus membabi buta
Meliukkan pendar tanpa bisa lagi ada kendali
Membakar sudah biar terbiarkan
Kala akupun harus sadar sudah dalam kobaran nya
Penulis : Nasri, S.Pd.SD
0 Response to "Puisi Cahaya Redup"
Post a Comment